FPK : KOLABORASI FORUM PEMBAURAN KEBANGSAAN DALAM RANGKA PEMAJUAN KEBUDAYAAN DAN TOLERANSI ANTARETNIS DI KOTA SALATIGA
Dengan mengusung tema “Kolaborasi Forum Pembauran Kebangsaan dalam Rangka Pemajuan Kebudayaan dan Toleransi Antaretnis di Kota Salatiga”, Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bersama dengan Forum Pembauran kebangsaan (FPK) Kabupaten Ngawi, melaksanakan Kunjungan Kerja Ke FPK Kota Salatiga. Kegiatan dilaksanakan pada 27 s.d 28 Juni 2024.
Kunjungan disambut hangat oleh Drs. V.T. Haribowo, M.M., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Salatiga, beserta jajarannya. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwa, Kota Salatiga menyangga yoga fungsi, yaitu:
- Kota pendidikan dan Olahraga;
- Kota Jasa dan Perdagangan;
- Kota Transit Pariwisata.
Dengan tiga fungsi ideal tersebut, maka tidak mengherankan jika Kota Salatiga ada beragam suku dan etnis dari seluruh Indonesai maupun luar negeri. Sinergi dan kolaborasi yang baik dalam mengelola keberagaman tersebut menjadikan Kota Salatiga selam tujuh kali berturut-turut dinobatkan sebagai Kota Tertoleran oleh SETARA Institute. SETARA Institute adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Indonesia yang melakukan penelitian dan advokasi tentang demokrasi, kebebasan politik, dan hak asasi manusia.
Kunjungan dilanjutkan dengan diskusi besama. Ada beberapa hal yang dibahas, antara lain adalah:
- Program kerja FPK sangat bergantung pada dana hibah yang tersedia yang selalu dilakukan adalah :
- Konsolidasi Organisasi & Buka/Tutup Tahun. -Studi tiru.
- Gebyar Nusantara yang bergantian dengan Temu Akrab antar Etnis dengan Tuan rumah Etnis tertentu.
- Pembentukan Pokja Penyusunan Kepengurusan FPK tingkat kecamatan.
- Strategi khusus dalam menggerakkan fungsi FPK bertumpu pada pengenalan, pemahaman seni budaya, adat istiadat etnis agar masyarakat Salatiga memahami karakteristik keberbagaian etnik yang tinggal di Salatiga di samping itu perlu penyajian bahan masukan bagi Pemerintah Daerah untuk kemaslahatan masyarakat serta upaya tokoh-tokoh etnis sebagai katalisator/penengah/pendamai perselisihan antarkelompok etnis.
- Strategi penanganan konflik sosial antar suku yang terjadi di Kota Salatiga dengan mendayagunakan Tokoh Etnis/Tetua Etnis sebagai orangtua di perantauan.
- Indikator Setara Institute meliputi:
- Regulasi pemerintah terkait RPJMD dan peraturan Kota
- Tindakan pemerintah melalui penyataan pemerintah dan respon pemerintah atas peristiwa
- Regulasi sosial dengan melihat pelanggaran KBB (Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) dan partisipasi masyarakat sipil
- Demografi, yaitu komposisi penduduk berdasarkan agama dan inklusi sosial keagamaan.
Indikator toleransi antaretnis di Kota Salatiga terdiri dari:
- Tokoh masyarakat etnis tertentu mengumpulkan GM yang datang untuk studi di Salatiga dalam Welcome Party. Agar warga baru tersebut mengenal karakteristik masyarakat Kota Salatiga.
- Mendukung Kirab budaya etnis yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi dengan sediaan busana daerah, lagu lagu daerah.
- Upaya Tokoh Etnis /Tetua Etnis dalam penanganan perselisihan antaretnis agar terjaga kerukunan dan hidup berdampingan sebagai warga masyarakat Salatiga.
- Berpartisipasi dalam pemberian sajian tari, seni budaya, makanan khas etnis dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat/ormas tertentu.
- Bakti sosial kepada masyarakat.
@revolusimental_id
#ngawitopmarkotob
#ngawingangeni
#ngawiramah
#ngawi
#kesbangpolngawi