PAGUYUBAN WARGA JATIM
Bertempat di Sasono Utomo TMII, Jakarta, Pimpinan Paguyuban bersama Warga Jawa Timur Pawitandirogo (Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo) gelar Halal Bihalal selepas momen Idul Fitri 1444 Hijriah dan perdana usai pandemi Covid-19, Minggu (14/05/23).
Paguyuban ini berasal dari lima daerah di Jatim wilayah Mataraman, yakni Pawargo (Ponorogo), Paguma (Madiun), IKMA (Magetan), PWN (Ngawi), dan PWP (Pacitan). Kali ini, Pawargo menjadi tuan rumah agenda pertemuan rutin, juga sebagai budaya silaturahim sejak tahun 2000 silam.
Dikesempatan ini, Ketua Umum Pawargo sekaligus Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan Pawitandirogo harus menjadi wadah bersama membangun sinergi antar Kabupaten dan kota di Jatim dan sekitarnya.
“Kami bersama tujuh Kepala Daerah sudah berkomitmen untuk membangun sinergi dan Kemitraan, guna mendorong pembangunan dan perekonomian daerah di Jawa Timur,” tandasnya.
Selanjutnya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berharap melalui paguyuban warga ini bisa membantu berbagai upaya mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Senada dengan Susiwijono, Mantan Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan kembali bahwa Pawitandirogo sebagai wadah sinergi konkret antar Pemerintah Daerah dengan warganya yang menjadi tokoh atau pejabat di lingkungan Pusat.
“Diharapkan akan mampu berkontribusi nyata pada ekonomi daerah”, katanya.
Lanjut Soekarwo yang akrab disapa Pak De Karwo, menyampaikan pertumbuhan perekonomian nasional yang di Jawa Timur cukup baik usai pandemi naik sedikit sebanyak 5,34 persen dari standar ekonomi nasional 5,31 persen.
Namun, sebagian Kabupaten di wilayah mataraman masih di bawah standar nasional, sehingga dibutuhkan upaya dalam menjalin sinergi antar daerah.
“Di masa bonus demografi ini menjadi kesempatan emas untuk memanfaatkan berlimpahnya sumber daya usia produktif di daerah”, katanya.
Dikesempatan ini Anggota 1 BPK RI Nyoman Adhi Suryadnyana, menyatakan akan mendukung penuh semua upaya untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Sumber: ig ngawikab