DWPSerba-serbi

SOSIALISASI KANKER

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor.

Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1.4 per 1000 penduduk atau sekitar 347.000 orang. Yogyakarta menjadi Provinsi yang memiliki kasus Kanker tertinggi di Indonesia dengan presentase 4,1 per 1000 penduduk. Kanker menjadi beban ekonomi nomor 2 terbesar di Indonesia setelah penyakit jantung. Menurut data BPJS bulan September 2017 setiap tahunnya Pemerintah mengeluarkan biaya sebesar 2,1 triliun rupiah.

Kementerian Kesehatan melakukan program pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia dengan deteksi dini untuk kanker payudara dan kanker leher rahim, kanker pada anak, dan deteksi dini faktor risiko kanker paru. Kini mulai dikembangkan registerasi kanker berbasis populasi, serta akan mengembangkan deteksi dini kanker kolorektal. Untuk saat ini, kanker menjadi program prioritas Pemerintah. Sebagaimana diketahui jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada laki-laki adalah kanker paru-paru dan kanker usus, sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim.

Dalam rangka pencegahan dan pengenalan penyakit kanker, pada tanggal 22 September 2023 Yayasan Penyuluhan Kanker Indonesia mengadakan Sosialisasi Penyakit Kanker bagi segenab anggota Dharma Wanita Persatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ngawi di Aula Bakesbangpol.